Membuat Sendiri Virtual Assistant Seperti Jarvis Milik Iron Man Tanpa Coding

Syahrier Wakid
5 min readJul 26, 2020
Image source : Phillip Tracy novatiosolutions.com

Just A Rather Very Intelligent System atau yang lebih dikenal dengan J.A.R.V.I.S adalah sistem kecerdasan buatan yang diciptakan oleh si Iron Man, Tony Stark.

Trivia:

Dalam komiknya, nama J.A.R.V.I.S sebenarnya diambil dari nama Edwin Jarvis, butler (pelayan) yang sebelumnya bekerja untuk Howard Stark, ayah dari si Tony Stark.

Seiring berjalannya waktu, Tony Stark mengembangkan Jarvis menjadi sistem kecerdasan buatan sekaligus menjadi asisten super Tony Stark yang mengurus seluruh keperluannya, termasuk menjadi “Otak” dari Armor tempur Iron Man.

Saat kita menonton Iron Man, pasti banyak yang bertanya-tanya pada diri sendiri, betapa asyiknya jika bisa memiliki J.A.R.V.I.S.

Bayangkan betapa kerennya jika kita memiliki asisten AI di rumah, misal saat pulang ke rumah kemudian disambut oleh si asisten AI, “Welcome home, Sir”. sembari kita bilang, “JARVIS, turn on the light. please. Super cool isn’t it?

Sebenarnya AI assistant ini sudah ada di dunia nyata, beberapa contohnya adalah, Google Assistant yang berada di hampir semua gadget Android, atau SIRI untuk yang mempunyai gadget iPhone. Ada juga Cortana, yang ada di perangkat Microsoft, Alexa, virtual assistant yang dibuat oleh Amazon. Kemudian yang paling baru yaitu Bixby, untuk perangkat electronic Samsung.

Nah, kabar baiknya, kita bisa membuat sendiri AI Assistant tanpa coding. Wait, tanpa coding? yes, Google telah menyediakan platform untuk membuat sendiri AI Assistant, tentunya tidak akan secanggih J.A.R.V.I.S.

Sebenarnya untuk saat ini, belum ada teknologi pada bidang Artificial Intelligence yang bisa membuat self-consious atau dalam artian kecerdasan buatan yang bisa berpikir sendiri dan membuat keputusan sendiri seperti layaknya manusia. Tetapi, saat ini juga para ilmuwan sedang berlomba-lomba untuk membuatnya, sehingga mungkin saja dalam waktu dekat akan ada asisten pribadi sepintar J.A.R.V.I.S.

Oke, let’s stop the blabbering and get to the tutorial :D

Google Dialogflow

Image Source: Google

Dialogflow is a natural language understanding platform used to design and integrate a conversational user interface into mobile apps, web applications, devices, bots, interactive voice response systems.

Secara umum, Dialogflow adalah framework milik Google yang menyediakan servis Natural Language Processing (NLP) dan Natural Language Understanding (NLU) yang umum digunakan untuk membuat sebuah chatbot. Lebih dari itu, Dialogflow memiliki fitur one-click, yaitu dapat terintegrasi dengan mudah ke sebagian besar platform populer seperti Facebook, Telegram, Twitter, Viber, Kik, dll. Dan juga dapat terintegrasi dengan Google Assistant dan Amazon Alexa.

Berikut langkah-langkah membuat sendiri asisten virtual-mu di Google Dialogflow:

  1. Membuat Akun Google Mail

Kunjungi https://mail.google.com

Image source: Google

2. Membuat Akses Dialogflow

Kunjungi https://dialogflow.cloud.google.com

Image source: Google

3. Membuat Agent (Virtual Assistant)

Setelah membuat Akun Gmail and akses ke Dialogflow, langkah berikutya adahal membuat Agent.

Agent yang dimaksud di dalam platform ini adalah robot/bot yang nantinya dapat berperan sebagai Virtual Assistant kita. Agent dicontoh ini bernama “Manis”. Di sini kita bisa memilih bahasa yang diinginkan, untuk kali ini saya memilih menggunakan Bahasa Inggris. Dan untuk zona waktu, saya memilih Asia/Bangkok.

4. Membuat Intent dari Agent

Apa yang dimaksud dengan intent? Di sini intent adalah tujuan dari percapakapan, misal dalam contoh ini, kita akan membuat si Manis menyapa balik ketika kita mengetik “Hi”. “Hello”, “Hello, Manis”, “Hi, Manis”.

Dan kata sapaan di atas masuk sebagai intent untuk Manis. Secara Default, Dialogflow memiliki 2 intent default yaitu Default Welcome Intent dan Default FallBack Intent.

5. Membuat Default Welcom Intent

Default Welcome Intent disini adalah kalimat yang akan disampaikan ketika kita menyapa Manis untuk pertama kali nya, contohnya seperti ini. Pertama kita input kata-kata sapaan tadi ke dalam Training Phrase.

Kemudian, kita juga harus mempersiapkan respond dari Manis ketika dia mendapatkan sapaan.

6. Membuat Default Fallbcak Intent

Default Fallback Intent adalah pesan yang akan disampaikan jika kalimat yang disampaikan oleh kita sebagai pengguna tidak terkait dengan intent yang sebelumnya kita buat di Default Welcome Intent, misal kita menyapa dengan kata “Hungry”. Karena kalimat sapaan tersebut tidak ada dalam kata sapaan maka kita harus menyiapkan kalimat untuk agent. Contohnya “I didn’t get that. Can you say it again, Sir?”, “I missed what you said. What was that, Sir?”. Dengan kata lain Fallback intent ini adalah semacam pesan error.

Mari kita coba kemampuan si Manis.

Cara mencobanya, cukup ketik kata sapaan di input form di sebelah

Terlihat bahwa, Manis mengerti dengan sapaan yang kita berikan. Kita coba dengan kalimat yang belum kita latih.

Yang keluar adalah Default Fallback Intent. Karena agent belum dilatih untuk menjawab pertanyaan diluar daftar sapaan pada Default Welcome Intent yang dipersiapkan sebelumnya.

Mencoba Kemampuan Agent dengan Web Demo Text Based:

Selain bisa mencoba kemampuan agent langsung dengan dialog form, kita juga dapat mencoba kemampuan agent dengan cara mengintegrasikannya beragam. Cara mengintegrasikannya, klik Integration di sebelah kiri website:

Lalu halaman akan berpindah ke pilihan integrasi yang diinginkan, seperti gambar di bawahi ini:

Text based chat integration

Untuk contoh dalam tulisan ini, kita akan menggunakan Web Demo. Klik bagian web demo, lalu akan muncul pop-up message seperti di bawah ini:

Klik tombol “Switch” pada pojok kanan atas, makan pop-up message akan berubah seperti di bawah ini.

Kemudian, klik link yang ada di dalam pop-up message dan halaman akan berpindah seperti di bawah ini.

Text based web demo Dialogflow

Terlihat bahwa berhasil merespon percapakan dengan baik dan sesuai yang diinginkan. Untuk mempelajari detail tentang dialogflow, berikut adalah akses beberapa konsep dasar Dialogflow dengan mempelajari dokumentasi padahl tautan ini https://cloud.google.com/dialogflow/docs/

Kesimpulan

Tulisan bagian pertama ini sebagai gambaran langkah awal membuat virtual assistant dan bagaimana membuat interaksi secara sederhana dengan assistant tersebut. Di bagian selanjutnya saya akan menunjukkan kepada bagaimana melatih dan membuat percakapan yang lebih rumit serta bagaimana mengintegrasikan dengan platform lain.

Stay tune!

--

--